Selasa, 26 Januari 2016

Benarkah saat kita sakit dosa kita dicuci Allah?




Setiap keluarga kita, saudara, teman bahkan diri kita sendiri pasti pernah mengalami sakit. Entah itu sekadar penyakit (kategori) ringan seperti flu, pusing atau penyakit berat yang mengharuskan kita istirahat total bahkan sampai dirawat di rumah sakit. Termasuklah aku. 

Beberapa saat lalu aku menderita sakit yang tergolong berat, sehingga mengharuskan dirawat di rumah sakit untuk beberapa lama, bahkan proses pemulihannyapun masih berlangsung sampai saat ini.

Tidak bisa kujelaskan bagaimana rasanya perasaan berkecamuk di dalam diri saat sakit. Antara pengharapan agar segera sembuh serta pemikiran apakah sakit ini karena teguran atas kesalahan-kesalahan yang kuperbuat selama ini. Campur aduk menjadi satu. Terbersit rasa takut, apakah ini merupakan akhir dari usiaku di dunia. Ya Allah, aku belum siap. Terbayang istri dan anakku yang sangat kusayangi. Apakah mereka siap apabila ayahnya pergi dari sisi mereka selamanya? Orang-orang yang kucintai. Aku mohon kesembuhan dari mu ya Allah. 

Pada akhirnya semua bisa kulewati. Perhatian dari keluarga, saudara, teman dan kerabat merupakan salah satu obat mujarab untuk segera sembuh dan bangkit. Semua memberikan spirit, doa dan harapan. Syafakillah, semoga Allah memberimu kesembuhan. 

Ada satu hal yang akan kuingat dan tidak akan kulupakan. Satu kalimat, “... saat kau sakit, percayalah bahwa Allah sedang mencuci dosa-dosamu.....” Apakah benar? Bagaimanakah hal ini bisa terjadi?

Pemikiranku sederhana saat itu. Kalau memang benar seperti itu, alangkah enaknya mereka yang ahli maksiat. Dengan semua dosa-dosa yang sudah diperbuat selama ini, cukup dengan mengalami sakit saja, sudah luntur semua dosa-dosa mereka. Kembali dari nol, istilah orang. Apakah adil dengan begitu?

Rasa keingintahuanku terjawab dengan adanya artikel kecil tentang itu. Saat kita kembalikan semuanya kepada kehendakNYA, akan kita temukan hal-hal yang tidak kita sadari dibalik semua itu.

Sebenarnya sakit itu tidak selamanya buruk, kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah bentuk kasih sayang Allah SWT pada kita. Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu rahasianya. Sakit dalam bentuknya yang lain itu harus disyukuri karena itu adalah bukti kasih sayang Allah SWT pada kita. Bisa saja sakit tersebut merupakan cobaan terhadap kita, apakah kita bisa melalui hal tersebut dengan ikhlas atau sebaliknya.

Tapi, apakah benar saat kita sakit Allah SWT sedang mencuci dosa-dosa kita? Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Saat kita sakit ada 4 malaikat yang menjaga diri kita.

Rasulullah SAW bersabda “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah SWT memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”

Dari sabda di atas dikatakan bahwa tidak selamanya dalam hidup ini kita  sehat, pasti ada masanya kita sakit, baik saat muda maupun usia tua. Maka dari itu kita harus mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.” (HR. Abu Imamah Al Bahili)

Apa saja yang dilakukan para malaikat kepada orang sakit?

1.       Malaikat pertama untuk mengambil rezeki kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2.       Malaikat kedua untuk mengambil selera makan dan rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3.       Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang dan kecantikan di wajahnya sehingga berubahlah    
           wajah si sakit menjadi pucat basi.
4.       Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya, maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Apabila telah sampai kepada waktunya, dimana Allah SWT telah tetapkan hambanya untuk sehat, Allah SWT lalu memerintahkan kepada malaikat pertama, malaikat kedua dan malaikat ketiga untuk mengmengembalikan semua yang telah diambilnya tadi. Mengembalikan rezeki kekuatannya, selera makan dan rasa lezat makanan dimulutnya serta cahaya terang dan kecantikan di wajah sang hamba.

Tetapi tidak untuk malaikat keempat.  Allah SWT tidak memerintahkannya untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah SWT seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”

Allah SWT menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”

Dengan sakit, maka dosa manusia akan berkurang selama dia merasakan sakit.

Rasulullah SAW bersabda :“Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau pe­nyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan di­jadikan penebus dosanya oleh Allah,” (HR. Bukhari-Muslim).

“Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya,” (HR Ath-Thabarani).

“Penyakit panas itu menjaga tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun,” (HR. Al-Qadha’i).

Dari penjelasan di atas rasanya sudah terjawab pertanyaan yang menggelayutiku selama ini. Bahkan teramat sayangnya Allah SWT kepada kita, selam kita sakit ada 4 malaikat yang diutus menjaga kita sampai kita merasa sembuh dan selama kita sakit pula dosa kita akan diangkat oleh Allah Swt. Sakit bisa saja cobaan yang diberikan oleh Allah untuk menaikkan derajat kita. Teman terbaik kita di duniapun tidak akan melakukan hal seperti itu.

Jadi bila kita sakit, mari kita coba mengikhlaskan. Memang berat terasa. Bahkan mungkin ada yang tidak bisa melakukannya. Tidak semudah melakukannya seringan mengucapkannya.

Mungkin saja ada rahasia Allah SWT di balik sakit tersebut. Tapi jangan pula kita berharap
diberi sakit karena alasan dosa-dosa kita akan dibersihkan atas segala yang kita perbuat. Allah SWT maha mengetahui apa-apa yang ada di langit dan dibumi. Sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar.

Palembang,    Januari 2016


2 komentar:

  1. Barokahallah,,sungguh mulia allah swt dengan segala keadilan dam kebijaksanaan nya pada hamba nya,,,allahu ya rohman ya tohim

    BalasHapus
  2. Barokahallah,,sungguh mulia allah swt dengan segala keadilan dam kebijaksanaan nya pada hamba nya,,,allahu ya rohman ya tohim

    BalasHapus