Setiap keluarga kita, saudara, teman bahkan diri kita sendiri pasti pernah
mengalami sakit. Entah itu sekadar penyakit (kategori) ringan seperti flu, pusing
atau penyakit berat yang mengharuskan kita istirahat total bahkan sampai
dirawat di rumah sakit. Termasuklah aku.
Beberapa saat lalu aku menderita sakit
yang tergolong berat, sehingga mengharuskan dirawat di rumah sakit untuk
beberapa lama, bahkan proses pemulihannyapun masih berlangsung sampai saat ini.
Tidak bisa kujelaskan bagaimana rasanya perasaan berkecamuk di dalam diri
saat sakit. Antara pengharapan agar segera sembuh serta pemikiran apakah sakit
ini karena teguran atas kesalahan-kesalahan yang kuperbuat selama ini. Campur
aduk menjadi satu. Terbersit rasa takut, apakah ini merupakan akhir dari usiaku
di dunia. Ya Allah, aku belum siap. Terbayang istri dan anakku yang sangat
kusayangi. Apakah mereka siap apabila ayahnya pergi dari sisi mereka selamanya?
Orang-orang yang kucintai. Aku mohon kesembuhan dari mu ya Allah.
Pada akhirnya semua bisa kulewati. Perhatian dari keluarga, saudara, teman
dan kerabat merupakan salah satu obat mujarab untuk segera sembuh dan bangkit.
Semua memberikan spirit, doa dan harapan. Syafakillah, semoga Allah memberimu
kesembuhan.
Ada satu hal yang akan kuingat dan tidak akan kulupakan. Satu kalimat, “...
saat kau sakit, percayalah bahwa Allah sedang mencuci dosa-dosamu.....” Apakah
benar? Bagaimanakah hal ini bisa terjadi?
Pemikiranku sederhana saat itu. Kalau memang benar seperti itu, alangkah
enaknya mereka yang ahli maksiat. Dengan semua dosa-dosa yang sudah diperbuat
selama ini, cukup dengan mengalami sakit saja, sudah luntur semua dosa-dosa
mereka. Kembali dari nol, istilah orang. Apakah adil dengan begitu?
Rasa keingintahuanku terjawab dengan adanya artikel kecil tentang itu. Saat
kita kembalikan semuanya kepada kehendakNYA, akan kita temukan hal-hal yang
tidak kita sadari dibalik semua itu.
Sebenarnya
sakit itu tidak selamanya buruk, kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan
untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah bentuk
kasih sayang Allah SWT pada kita. Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu
rahasianya. Sakit dalam bentuknya yang lain itu harus disyukuri karena itu
adalah bukti kasih sayang Allah SWT pada kita. Bisa saja sakit tersebut
merupakan cobaan terhadap kita, apakah kita bisa melalui hal tersebut dengan
ikhlas atau sebaliknya.
Tapi, apakah
benar saat kita sakit Allah SWT sedang mencuci dosa-dosa kita? Bagaimana hal
itu bisa terjadi?
Saat kita
sakit ada 4 malaikat yang menjaga diri kita.
Rasulullah SAW
bersabda “Apabila
seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah SWT memerintahkan kepada
para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin
itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”
Dari sabda di
atas dikatakan bahwa tidak selamanya dalam hidup ini kita sehat, pasti ada masanya kita sakit, baik saat
muda maupun usia tua. Maka dari itu kita harus mematuhi perintah Allah dan
menjauhi larangannya.
Rasulullah SAW
bersabda, “Apabila
seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang
padanya.” (HR. Abu Imamah Al Bahili)
Apa saja yang
dilakukan para malaikat kepada orang sakit?
1. Malaikat pertama untuk mengambil rezeki kekuatannya
sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil selera
makan dan rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya
terang dan kecantikan di wajahnya sehingga berubahlah
wajah si sakit menjadi
pucat basi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua
dosanya, maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Apabila telah
sampai kepada waktunya, dimana Allah SWT telah tetapkan hambanya untuk sehat,
Allah SWT lalu memerintahkan kepada
malaikat pertama, malaikat kedua dan malaikat ketiga untuk mengmengembalikan semua
yang telah diambilnya tadi. Mengembalikan rezeki kekuatannya, selera makan dan rasa
lezat makanan dimulutnya serta cahaya terang dan kecantikan di wajah sang
hamba.
Tetapi tidak
untuk malaikat keempat. Allah SWT tidak
memerintahkannya untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka
bersujudlah para malaikat itu kepada Allah SWT seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau
kembalikan?”
Allah SWT menjawab:
“Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku
mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika
sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
Dengan sakit, maka
dosa manusia akan berkurang selama dia merasakan sakit.
Rasulullah SAW
bersabda :“Sakit panas dalam
sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh
lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika
terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya
oleh Allah,” (HR. Bukhari-Muslim).
“Jika sakit seorang hamba hingga tiga
hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir
dari kandungan ibunya,” (HR Ath-Thabarani).
“Penyakit panas itu menjaga tiap mu’min
dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun,” (HR.
Al-Qadha’i).
Dari
penjelasan di atas rasanya sudah terjawab pertanyaan yang menggelayutiku
selama ini. Bahkan teramat sayangnya Allah SWT kepada kita, selam kita sakit
ada 4 malaikat yang diutus menjaga kita sampai kita merasa sembuh dan selama
kita sakit pula dosa kita akan diangkat oleh Allah Swt. Sakit bisa saja cobaan
yang diberikan oleh Allah untuk menaikkan derajat kita. Teman terbaik kita di
duniapun tidak akan melakukan hal seperti itu.
Jadi bila kita
sakit, mari kita coba mengikhlaskan. Memang berat terasa. Bahkan mungkin ada
yang tidak bisa melakukannya. Tidak semudah melakukannya seringan
mengucapkannya.
Mungkin saja
ada rahasia Allah SWT di balik sakit tersebut. Tapi jangan pula kita berharap
diberi sakit
karena alasan dosa-dosa kita akan dibersihkan atas segala yang kita perbuat.
Allah SWT maha mengetahui apa-apa yang ada di langit dan dibumi. Sesungguhnya
Allah SWT bersama orang-orang yang sabar.
Palembang, Januari 2016
Barokahallah,,sungguh mulia allah swt dengan segala keadilan dam kebijaksanaan nya pada hamba nya,,,allahu ya rohman ya tohim
BalasHapusBarokahallah,,sungguh mulia allah swt dengan segala keadilan dam kebijaksanaan nya pada hamba nya,,,allahu ya rohman ya tohim
BalasHapus