Rabu, 20 Januari 2016

Rajin shalat tapi tidak dicatat...



Rajin Shalat Tapi Dicatat Sebagai Orang Yang Tidak Melakukan Shalat 

Rasulullah SAW pernah menyampaikan kekhawatiran tentang sesuatu yang di kemudian hari bisa menjangkiti umatnya.

Beliau bersabda, "Sesungguhnya ada sesuatu yang paling aku takutkan di antara sesuatu yang paling aku takutkan menimpa umatku kelak, yaitu syirik kecil. Para sahabat bertanya, "Apakah syirik kecil itu?" Beliau menjawab, "Riya". (HR. Ahmad)

Dalam sebuah hadis diceritakan pula bahwa di akhirat kelak,  akan ada sekelompok orang yang mengeluh, merangkak, dan menangis. Mereka berkata, "Ya Allah di dunia kami rajin melakukan shalat, tapi kami dicatat sebagai orang yang tidak mau melakukan shalat."

Para malaikat menjawab, "Tidakkah kalian ingat pada waktu kalian melakukan shalat kalian bukan mengharap ridha Allah, tapi kalian mengharap pujian dari manusia, kalau itu yang kalian cari, maka carilah manusia yang kau harapkan pujiannya itu." 

Kualitas sebuah amal berbanding lurus dengan kualitas niat yang melatarbelakanginya. Bila niat kita lurus, lurus pula amal kita. Namun, bila niat kita bengkok, amal kita pun akan bengkok.  

Saat ini kita kebanyakan shalat kita  hanya ingin menunjukan kepada lingkungan atau komunitas sekitar kita bahwa kita adalah seorang Islam. Kebutuhan shalat di masjid juga hanya sekedar mrnjaga agar hubungan dengan rekan atau teman tetap terjaga, bukan dalam rangka memaknai shalat itu sendiri. Bahkan tidak jarang shalat menjadi lalai jika kita dihadapkan pada kesibukan luar biasa. Kebutuhan penyelesaian masalah duniawi menjadi nomor satu dibanding melaksanakan shalat tepat pada waktunya.

Agar niat kita senantiasa lurus dan ikhlas, alangkah baiknya apabila kita menghayati kembali janji-janji yang selalu kita ucapkan saat shalat, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku hanyalah untuk Allah seru sekalian alam."

Republika Online. Januari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar